Rahasia di Balik Kekuatan Senyum
February 25, 2009
oleh: Fitri Cahyanti
Senyum merupakan aktivitas emosional diekspresikan melalui wajah dengan menggunakan bagian wajah terutama bibir yang ditarik. Ada pertanyaan mengapa bibir yang ditarik dapat memberikan efek emosional bagi orang yang menerima senyuman???. Jika ditelaah lebih dalam ternyata senyum merupakan salah satu bahasa tubuh atau bahasa non verbal yang dapat digunakan untuk memberikan pesan. Pesan yang mengandung unsur emosi yang sangat dalam.
Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.
Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau tersenyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah. (https://id.wikipedia.org/)
Senyum memang aktivitas yang tak harus mengeluarkan biaya, tapi nilai sebuah senyuman yang tulus tidak akan terkira nilainya dan memberikan kesan yang mendalam, bahkan orang yang sering melakukan berarti orang itu sudah bisa menikmati hidup. Mungkin dibawah ini sedikit renungan tentang senyuman :
Senyum itu obat kegelisahan hati, pelipur kesedihan jiwa, penawar penderitaan, pencerah kekusutan pikiran dan penyegar kepenatan badan. Karenanya tetaplah tersenyum.
Renungan ini disampaikan kepada jamaah MSKN melalui SMS langsung dari Ustad Ansufri Idrus Sambo (penggagas Manajemen Sholat)
Senyum dan wajah ceria juga dapat melancarkan rezeki (senyum adalah sedekah dan sedekah dapat mengundang datangnya rezeki. Karenanya para pedagang dianjurkan banyak tersenyum.(Renungan ini disampaikan kepada jamaah MSKN melalui SMS langsung dari Ustad Ansufri Idrus Sambo (penggagas Manajemen Sholat)
“ Senyum dikala bahagia itu biasa, senyum melihat suatu keindahan itu memang semestinya, senyum ketika mendapat nikmat itu memang seharusnya, yang LUAR BIASA adalah tetap senyum dikala menghadapi kesediahan”
Dasar Senyuman: Mengapa Senyuman Sangat Berarti
Senyuman adalah salah satu ekspresi manusia yang paling universal dan kuat. Ia melintasi budaya, bahasa, dan agama, membawa pesan kebahagiaan, keramahan, dan koneksi. Meski tampaknya sederhana, senyuman memiliki dasar ilmiah yang kompleks dan dampak yang mendalam pada kehidupan kita. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa aspek dasar dari senyuman dan mengapa ia begitu berarti.
1. Senyuman dan Biologi
Senyuman melibatkan sejumlah otot wajah yang bekerja bersama untuk menciptakan ekspresi tertentu. Otot utama yang terlibat dalam senyuman adalah zygomaticus major, yang mengangkat sudut mulut, dan orbicularis oculi, yang menyebabkan mata berkerut. Senyuman yang melibatkan kedua otot ini dikenal sebagai “senyuman Duchenne,” yang sering dianggap sebagai tanda senyuman tulus atau sejati.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita tersenyum, otak kita melepaskan endorfin, neurotransmitter yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami dan memberikan perasaan bahagia. Selain itu, senyuman juga dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, membantu kita merasa lebih rileks dan tenang.
2. Senyuman dan Psikologi
Senyuman bukan hanya refleksi dari kebahagiaan; ia juga bisa menjadi penyebabnya. Konsep ini dikenal sebagai “hypothesis feedback wajah.” Menurut teori ini, tindakan fisik tersenyum dapat mempengaruhi keadaan emosional kita. Dengan kata lain, kita bisa merasa lebih baik hanya dengan tersenyum, bahkan jika kita tidak benar-benar merasa bahagia sebelumnya.
Penelitian oleh psikolog seperti Paul Ekman telah menunjukkan bahwa senyuman dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa sejahtera secara keseluruhan. Bahkan senyuman palsu atau yang disengaja bisa memberikan efek positif, meskipun tidak sekuat senyuman yang tulus.
3. Senyuman dan Interaksi Sosial
Senyuman memainkan peran penting dalam interaksi sosial kita. Ia dapat mempengaruhi cara orang lain mempersepsikan kita dan merespons kita. Senyum sering dikaitkan dengan sifat-sifat positif seperti kehangatan, keramahan, dan kepercayaan. Ketika kita tersenyum kepada orang lain, kita cenderung menerima respon positif kembali, yang dapat memperkuat hubungan sosial dan membangun rasa koneksi dan kepercayaan.
Dalam konteks profesional, senyum bisa membuat kita tampak lebih mudah didekati dan kompeten. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tersenyum selama wawancara kerja lebih mungkin untuk dianggap ramah dan lebih layak untuk diterima.
4. Senyum dan Kesehatan
Selain manfaat psikologis dan sosial, senyum juga memiliki dampak positif pada kesehatan fisik kita. Tersenyum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dengan meningkatkan produksi antibodi dan sel-sel pembunuh alami. Senyum juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Dalam jangka panjang, orang yang lebih sering tersenyum cenderung hidup lebih lama dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian longitudinal telah menunjukkan bahwa orang yang lebih bahagia dan lebih sering tersenyum memiliki risiko lebih rendah untuk berbagai penyakit kronis dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
Penutup
tersenyum adalah ekspresi yang sederhana namun penuh kekuatan. Ia membawa banyak manfaat yang melampaui sekadar penampilan luar. Dengan tersenyum, kita tidak hanya membuat diri kita merasa lebih baik, tetapi juga meningkatkan hubungan sosial kita, memperbaiki kesehatan kita, dan menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain. Jadi, mari kita lebih sering tersenyum dan menikmati semua manfaat yang dibawanya ke dalam hidup kita.