Seratus dan Satu (bukan 101) Keinginan
March 19, 2009
Oleh: Syarif Niskala
Seandainya kita memiliki mesin hitung otomatis, yakni yang menghitung jumlah keinginan kita per satuan waktu, kita mungkin akan sangat terkejut menyadari jumlahnya. Untuk mengurangi kegamangan karena tidak penah menyadarinya, mari kita simulasikan. Sejak bangun tidur, kita menginginkan tidak macet, tidak terlambat, atasan bersikap memuliakan, bawahan menyelesaikan targetnya, pelanggan menerbitkan PO-nya, komputer tidak hang, koneksi internet cepat, sinyal handphone clear, presentasi sukses, tidak hujan, tidak terlalu panas, makan siang enak, tubuh selalu fit, sikap pasangan menyejukkan hati, anak-anak ceria, ada yang menyapa di facebook, email cepat dibalas, janji relasi ditepati, jadwal pertemuan tepat waktu, lift kosong, …, dan lain-lain. Jika saya berkeleluasaan waktu dan cukup telaten, saya yakin dapat membuat daftar itu sekitar 100 buah dalam hari ini. Bagaimana dengan Anda?
Pak Mario Teguh menyatakan bahwa untuk setiap keinginan, akan selalu ada harga yang harus dibayar untuk mencapainya. Jadi dengan semakin banyak keinginan, maka semakin banyak sumber daya kita yang harus dibelanjakan. Kalau dalam sehari ada 100 buah keinginan, maka akan ada ‘kebocoran’ sumber daya kita sebanyak 100 lubang. Mungkin ada korelasi antara jumlah keinginan seseorang, dengan kebangkrutan yang terjadi, yakni dimana jumlah pendapatan lebih kecil dibandingkan jumlah pengeluaran.
Mungkinkah, fenomena ‘bengong’ yang diiklankan oleh produk minuman ada kaitannya dengan banyaknya jumlah keinginan kita dalam hari itu? Bagaimana kalau kita mencoba pendekatan lainnya, yaitu dengan mengendalikan keinginan kita, sehingga kita tidak memerlukan minuman suplemen yang berlebihan agar kita bisa ‘Be 100 percent’.
How come? It is easy to be ‘berisi’.
Jika Anda memperhatikan, hampir semua keinginan yang mampu Anda daftarkan, adalah sebenarnya keinginan yang muncul sesaat, berkelebat, remeh, tidak perlu, dan sebenarnya tidak bisa Anda kendalikan. Apakah Anda bisa menguraikan kemacetan, padahal se-kompi polantas pun hampir menyerah? Apakah Anda bisa mempercepat akses internet, padahal IT manager saja ‘nyengir’? Apakah Anda bisa memerintahkan awan agar tidak menitikkan airnya di saat Anda lewat? Yang benar saja…!
Anjurannya adalah: STOP to want it! Let it be. Biarkanlah terjadi dengan sendirinya. Pada sisi ini, mungkin tepat anjuran ‘mengalir saja-lah seperti air’. Ojo ngoyo. Atau, ulah merekedeweng!
Mulai sekarang fokus hanya pada satu keinginan per hari. Anda bisa bayangkan, energi yang biasanya muntah di 100 saluran, sekarang diarahkan hanya pada satu lubang keinginan? Anda pasti meledak! Makanya jangan heran, jika hari ini satu-satunya keinginan Anda adalah membuat orang lain bahagia, maka hampir seluruh orang di kantor merasa bahagia. Jika hari ini keinginan Anda hanya ingin menjadi pribadi baik, maka semua orang menganggap ada malaikat turun ke bumi! Jika hari ini Anda memutuskan hanya satu keinginan yakni menjadi pribadi yang ramah dan santun, seluruh pelanggan yang datang berjanji dalam hatinya hanya akan membeli dari perusahaan Anda.
TIPS : sesaat setelah bangun tidur, sebelum menjejakkan kaki di lantai, putuskan SATU SAJA KEINGINAN Anda hari ini. Pastikan keinginan itu: besar, tinggi, mulia, berguna bagi orang banyak dan Disukai-Nya.
Siapa Bilang 100 selalu lebih baik dari 1…!